Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos dengan Teknologi Komposter terhadap Masyarakat RT 01 RW 03 Desa Rejosari Kecamatan Tenayan Raya

Penulis

  • M. Reza Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Shinta Elystia Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Aryo Sasmita Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Gunadi Priyambada Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • David Andrio Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Jecky Asmura Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.140

Kata Kunci:

Komposter, Pupuk Kompos, Sampah Organic Rumah Tangga

Abstrak

Desa Rejosari memiliki 17 RW 70 RT dengan 4.888 KK. Potensi sampah yang dihasilkan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tumpukan sampah di beberapa tempat yang ada di lingkungan RT 01 RW 03. Hasil observasi tim pengabdian diketahui tidak adanya sistem pengangkutan sampah dari pemerintah, sehingga masyarakat membakar sampah, membuang sampah di lahan kosong, dan dibuang ke sungai. Munculnya masalah yaitu sampah-sampah yang dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan timbulnya wabah penyakit. Padahal sampah-sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti menjadi pupuk kompos serta barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Melihat kondisi ini tim pengabdian dengan berkoordinasi dengan pejabat setempat (Ketua RT 01) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi & Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga menjadi Kompos dengan Teknologi komposter. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk kompos oleh tim dan warga masyarakat sekitar. Kegiatan ini dihadiri narasumber berasal dari dosen Teknik Lingkungan Universitas Riau dan warga masyarakat di wilayah RT 01 RW 03 Desa Rejosari Kecamatan Tenayan Raya. Manfaat yang diperoleh peserta dari kegiatan PKM ini antara lain warga masyarakat dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan teknologi komposter serta meningkatnya pengetahuan dalam pengelolaan dan pengolahan sampah sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman serta bisa meningkatkan perekonomian.

Referensi

Damanhuri, E. (2010). Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung

Djuarnani, N., Kristian, and Setiawan, B.S. (2001). Cara cepat membuat kompos, Agromedia

Faatih, M. (2012). Dinamika Komunitas Aktinobakteria Selama Proses Pengomposan. Jurnal Kesehatan, 15(3), 611-618

Kurniawan, Y. I. (2017). Pelatihan Aplikasi Pengukuran Minat Kejuruan Siswa Bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se-Jawa Tengah. Warta LPM, 19(2), 149-155.

Sulistyorini, L. (2005). Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 77-84

Suryati, T. (2008). Cara bijak mengolah sampah menjadi kompos dan pupuk cair, Agromedi.

Tchobanoglous, G. and Kreith, F. (2002). Handbook of Solid Waste Management. McGraw-Hill. New York.

Diterbitkan

16-12-2021

Cara Mengutip

Reza, M., Elystia, S., Sasmita, A., Priyambada, G., Andrio, D., & Asmura, J. (2021). Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos dengan Teknologi Komposter terhadap Masyarakat RT 01 RW 03 Desa Rejosari Kecamatan Tenayan Raya. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(1), 1–6. https://doi.org/10.54082/jamsi.140