Penyuluhan Sanitasi Lingkungan Rumah dan Riwayat Penyakit Infeksi sebagai Faktor Resiko Stunting pada Balita
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.1409Kata Kunci:
Balita, Sanitasi, StuntingAbstrak
Stunting merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk sanitasi yang buruk dan infeksi pada balita. Program pengabdian masyarakat oleh tim Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Medan di Desa Percut Sei Tuan bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi rumah tangga dan pencegahan infeksi sebagai upaya menurunkan risiko stunting. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari warga setempat. Penyuluhan merupakan program pengabdian masyarakat oleh Tim Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Medan. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan dan edukasi menggunakan metode ceramah interaktif untuk menyampaikan informasi terkait disertai dengan pemberian kuesioner berupa 10 pertanyaan pada sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap berbagai aspek perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebanyak 85% peserta memahami PHBS setelah penyuluhan. Pemahaman akan pentingnya mencuci tangan mencapai 90%, sementara 78% peserta memahami risiko demam berdarah akibat genangan air. Selain itu, 92% peserta menyatakan kesiapan menerapkan PHBS di rumah, dan 85% berpartisipasi dalam gotong royong membersihkan lingkungan. Meski hasilnya positif, beberapa kendala ditemukan, seperti akses air bersih yang terbatas dan partisipasi kolektif yang belum optimal. Untuk meningkatkan keberlanjutan program, diperlukan monitoring rutin, panduan praktis, pembentukan kader kesehatan desa, serta dukungan mitra eksternal untuk pelatihan dan fasilitas.
Referensi
Audiena, N. P., & Siagian, M. L. (2021). Hubungan penyakit infeksi dan praktik higiene terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Amerta Nutr, 5(2), 149–157.
Badan Pusat Statistik. (2019). Survei status gizi balita Indonesia, 2019. Kementerian Kesehatan RI.
Betan, Y., Hemcahayat, M., & Wetasin, K. (2018). The relationship between infection diseases and malnutrition among children 2-5 years old. Jurnal Ners LENTERA, 6(1).
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2017). Profil kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2017 (1st ed.).
Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Simolawan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. Diakses pada 18 Januari 2019.
Herdiani, I., Kurniawan, A., Nuradillah, H., Putri, G. W., & Gunawan, I. P. (2021). Penyuluhan kesehatan rumah sehat pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum. Abdimas PHB, 4(1), 47–52.
Hamzah, B. (2020). Analisis hubungan personal hygiene dengan kejadian diare pada anak usia 4-5 tahun di Desa Muntoi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Info Kesehatan, 10(1).
Rahman, H., & La Patilaiya, H. (2018). Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM), 2(2).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
Sundari, E. (2016). Hubungan asupan protein, seng, zat besi, dan riwayat penyakit infeksi dengan Z-score TB/U pada balita. Jurnal of Nutrition College, 5(4).
Widari, D. (2018). Hubungan berat badan lahir rendah dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada baduta di Desa Maron Kidul Kabupaten Probolinggo. Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur. Diakses pada 19 Januari 2019.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Sri Bulan Nasution, Gemin Syahputra, Melika Ostina Purba

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.