Pelatihan Penyulingan Serai Wangi dan Pembuatan Produk Turunan Menjadi Handsanitiser dan Sabun Cuci Tangan Kelompok Tani Desa Teluk Pambang, Bengkalis

Penulis

  • Abdul Gafur Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia
  • Endang Sriwahyuni Akuntansi Keuangan Publik, Jurusan Administrasi, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.142

Kata Kunci:

Alat Destilasi, Handsanitiser,, Serai Wangi, Sabun Cuci Tangan

Abstrak

Dampak pandemi COVID-19 sangat memprihatinkan masyarakat baik dari segi pendapatan maupun dari segi kegiatan aktivitas sehari-hari. Salah satu upaya untuk mencegah mewabahnya COVID-19 adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, diantaranya menggunakan masker, hansanitiser, dan cuci tangan menggunakan sabun. Kelompok petani serai wangi berinisiatif untuk mengolah serai wangi hasil perkebunannya menjadi produk hansanitiser dan sabun cuci tangan. Permasalahan yang dihadapi kelompok petani serai wangi adalah minimnya pengetahuan tentang teknologi dan pengolahan minyak serai wangi, selain itu mahalnya harga alat destilasi yang bisa menghasilkan randemen minyak atsiri yang bagus. Oleh karena itu, solusi dari permasalahan yang dihadapi para petani serai wangi adalah dengan merancang dan membuat suatu teknologi mesin destilasi serai wangi dan produk turunannya untuk nantinya dijadikan sebagai media untuk pembuatan handsanitaiser dan sabun cuci tangan sebagai bentuk partisipasi dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Desa Teluk Pambang. Pelatihan yang diberikan berupa penggunaan alat destilasi serai wangi yang telah dihibahkan, kemudian dilanjutkan dengan peltihan pembuatan handsanitiser dan sabun cuci tangan dengan bahan baku hasil destilasi serai wangi. Hasil pengabdian ini memperlihatkan semangat para petani danmasyarakat untuk membudidayakan serai wangi lebih banyak lagi, kelompok dan masyarakat bisa menggunakan alat destilasi dengan baik dan bisa juga mengolah produk turunan serai wangi menjadi handsanitiser dan sabun cuci tangan serta produk turunan lainnya.

Referensi

Anny Sulaswatty, M.S. (2019). QUO Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunanny.

Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Aviasti Anwar, d. (2016). Teknologi Penyulingan Minyak Sereh Wangi Skala

Kecil dan Menengah di Jawa Barat. Teknoin,22, 664-672.

Anwar, A., Nugraha, N., Nasution, A., & Amaranti, R. (2016). Teknologi Penyulingan

Minyak Sereh Wangi Skala Kecil dan Menengah di Jawa Barat. Teknoin, 22(9).

Feriyanto, Y. E., Sipahutar, P. J., Mahfud, M., & Prihatini, P. (2013). Pengambilan

Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus)

Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan Pemanasan Microwave. Jurnal

Teknik ITS, 2(1), F93-F97.

Luthfi, M., Winarso, R., & Wibowo, R. (2018). Rancang Bangun Boiler Dan

Tangki Penguapan Minyak Atsiri Pada Mesin Destilator Dengan

Metode Uap Berbahan Baku Daun Serai (Cymbopogon Nardus). JURNAL CRANKSHAFT, 1(1).

Tristhy Novilia Angesti, (1995), “Perbandingan rendemen dan komponen minyak atsiri sereh wangi,” no. 06, p. 39-53.

W. Bota, M. Martosupono, dan S. Ferdy Rondonuwu, K. Kunci, and M. Sereh Wangi, (2015), “Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon Nardus L. Sebagai Agen Antibakteri,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. Fak. Tek. Univ. Muhammadiyah Jakarta, no. November, pp. 1–8.

Harfit, A. R. (2020). Analisa Hasil Simulasi Perancangan Konstruksi

Boiler Untuk Pengolahan Tahu. Jakarta: Universitas Gunadarma Fakultas

Teknologi Industri

Ihsan, S. (2019). Kajian Teoritis Perencanaan Boiler Pipa Api

Pada Usaha Kecil Vulkanisir. Jurnal Teknik Mesin, 8, 30-32

Jayanudin. "Proses Penyulingan Minyak Atsiri Dengan Metode Uap

Berbahan Baku Daun Nilam." Jurusan Teknik Kimia, n.d.: 67-75

Diterbitkan

22-12-2021

Cara Mengutip

Gafur, A., & Sriwahyuni, E. (2021). Pelatihan Penyulingan Serai Wangi dan Pembuatan Produk Turunan Menjadi Handsanitiser dan Sabun Cuci Tangan Kelompok Tani Desa Teluk Pambang, Bengkalis. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(1), 17–22. https://doi.org/10.54082/jamsi.142