Peningkatan Literasi Digital dalam Pembelajaran Sejarah untuk Guru SMA di Kabupaten Sragen
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.1445Kata Kunci:
Guru Sejarah, Literasi Digital, Pembelajaran Sejarah, Sumber Sejarah DigitalAbstrak
Keterbatasan pemahaman dan akses sumber digital sejarah dialami oleh guru-guru sejarah SMA di Sragen. Ini berdampak pada pembelajaran sejarah yang kurang maksimal terutama bagi pengalaman siswa dalam mengeksplorasi dan menelaah sumber-sumber sejarah digital. Di era modern saat ini, kecakapan literasi digital merupakan salah satu kunci utama peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun global. Untuk itulah Program Studi Pendidikan Sejarah UNS menginisiasi adanya sosialisasi peningkatan literasi digital sebagai bekal penting bagi guru sejarah SMA di Sragen. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan yaitu menghadirkan narasumber ahli yang memberikan pemahaman dan cara praktis dalam mengakses berbagai sumber sejarah digital. Lewat pengabdian masyarakat ini diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, guru sejarah SMA Sragen mulai memahami arti penting, contoh-contoh dan cara mengaskes literasi sejarah digital seperti arsip, ebook, e-jurnal, artikel, koran online, dan portal-portal yang menyediakan virtual tour museum sejarah. Kedua, guru sejarah SMA Sragen secara bertahap mulai menguasai keterampilan dan etika kehati-hatian dalam mengolah, mengkritisi dan memanfaatkan berbagai sumber sejarah digital dalam pembelajaran.
Referensi
Amihardja, S. (2022). Lentera Literasi Digital Indonesia: Panduan Literasi Digital Kaum Muda Indonesia Timur. Tiga Serenada.
Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak.
Dewayani, S., & Retnaningdyah, P. (2017). Literasi Sebagai Praktik Sosial. PT Remaja Rosdakarya.
Dewi, D. A., dkk. (2021). Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pemanfaatan Literasi Digital. Jurnal Basicedu, 5(6), 5249–5257. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1609
Fajri, F., Mardianto, M., & Nasution, M. I. P. (2023). Literasi Digital: Peluang Dan Tantangan Dalam Membangun Karakter Peserta Didik Digital Literacy: Opportunities and Challenges In Building Student Character. Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 11(1), 33–46. https://doi.org/10.34001/INTELEGENSIA.V11I1.5079
Gilster, P. (1997). Digital Literacy. Wiley Computer Pub.
Ginting, D. dkk. (2021). Literasi Digital Dalam Dunia Pendidikan di Abad 21. Media Nusa Creative. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/pasopati.2021.10869
Kartodirdjo, S. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Ombak.
Kurniawan, D. A., & Nikmah, S. F. (2024). Museologi dan Kearsipan. Selaklali.
Lohanda, M. (2019). Membaca Sumber Menulis Sejarah. Ombak.
Mashuri, C. dkk. (2022). Buku Ajar Literasi Digital. Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Nasrullah, R. dkk. (2017). Materi Pendukung Literasi Digital. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Naufal, H. A. (2021). Literasi Digital. Perspektif, 1(2), 195–202. https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i2.32.
Notosusanto, N. (1978). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer: Suatu Pengalaman. Yayasan Idayu.
Pranoto, A. W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu.
Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Gunahumas: Jurnal Kehumasan, 1(1), 72–87. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/ghm.v1i1.28380
Seixas, P., & Peck, C. (2004). “Mengajar Berpikir Sejarah.” dalam Tantangan dan Prospek untuk Studi Sosial Kanad, diedit oleh A. Sears dan I. Wright. Pers Pendidikan Pasifik.
Silalahi, D. E., dkk. (2022). Literasi Digital Berbasis Pendidikan: Teori, Praktek Dan Penerapannya. PT. Global Eksekutif Teknologi.
Sjamsudin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Ombak.
Vitriani, T. W. N. (2022, May 13). Kasus Penjebolan Tembok Benteng Keraton Kartasura: Pemilik Lahan Bersedia Ganti, Tapi Ajukan Syarat. Tribun Solo. https://solo.tribunnews.com/2022/05/13/kasus-penjebolan-tembok-benteng-keraton-kartasura-pemilik-lahan-bersedia-ganti-tapi-ajukan-syarat
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Dadan Adi Kurniawan, Hieronymus Purwanta, Djono Djono, Sutiyah Sutiyah, Isawati Isawati, Musa Pelu, Herimanto Herimanto, Nunuk Suryani
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.