Sosialisasi Hepatitis B dengan Menggunakan Video Edukasi pada Kelompok Remaja di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta

Penulis

  • Francisca Romana Sri Supadmi Prodi Teknologi Bank Darah (D-3), Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Indonesia
  • Nur’Aini Purnamaningsih Prodi Teknologi Bank Darah (D-3), Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.192

Kata Kunci:

Donasi Darah, Donor Darah, HBV, Hepatitis B

Abstrak

Remaja merupakan target calon pendonor darah lestari dimana seorang remaja yang sehat dan beresiko rendah, berpotensi untuk menjadi pendonor darah rutin setiap dua sampai tiga bulan sekali hingga usia maksimal seseorang dapat melakukan donasi darah yaitu sekitar 65 tahun atau lebih atas pertimbangan dokter. Pendonor darah dikatakan beresiko rendah jika memiliki gaya hidup yang sehat, aktif menjaga kesehatannya, bebas dari infeksi menular seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, Malaria, dan infeksi lainnya yang lewat transfusi darah. Pada masa remaja, terdapat perubahan gaya hidup dari anak-anak menuju dewasa, sehingga seringkali mengalami perubahan gaya hidup yang menyebabkan gangguan kesehatannya. Kelurahan Bener termasuk wilayah perkotaan dengan populasi penduduk beragam dan tingkat kepadatan tinggi, sangat rentan terhadap penularan infeksi Hepatitis B. Sosialisasi Hepatitis B dengan menggunakan video edukasi pada remaja telah dilaksanakan di Kelurahan Bener pada tanggal 21 November 2021, dengan diikuti 25 remaja perwakilan dari 17 RT, terdiri dari 11 perempuan dan 14 laki-laki. Kegiatan dilakukan dengan menyesuaikan dengan protocol kesehatan yang ketat. Hasil sosialisasi terdapat peningkatan tingkat pengetahuan peserta semula rata-rata nilainya 50,4 menjadi 64 yang dibuktikan dengan pretest dan postest. Hal ini membuktikan bahwa sosialisasi dengan video edukasi menjadi media yang efektif untuk kegiatan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja.

Referensi

Balitbangkes. (2014). Situasi dan Analisis Hepatitis di Indonesia. In Pusdatin Kemenkes RI (pp. 1–8).

Kurniawan, Y. I., Chasanah, N., & Nofiyati, N. (2020). Pengembangan Website Informasi Sekolah di SMP Negeri 2 Kalimanah, Purbalingga. Jurnal Solma, 9(2), 335-346.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah, (2015). https://doi.org/10.3923/ijss.2017.32.38

Naully, P. G., & Romlah, S. (2018). Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja. Jurnal Kesehatan, 9(2), 280. https://doi.org/10.26630/jk.v9i2.908

Supadmi, F. R. S., & Purnamaningsih, N. (2019). Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) (S. Utami, Ed.; 1st ed.). Kemenkes RI. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Edisi Tahun 2019.

World Health Organization. (2021). Hepatitis B. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b

Diterbitkan

09-01-2022

Cara Mengutip

Supadmi, F. R. S., & Purnamaningsih, N. . (2022). Sosialisasi Hepatitis B dengan Menggunakan Video Edukasi pada Kelompok Remaja di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(1), 171–176. https://doi.org/10.54082/jamsi.192