Pendampingan Orangtua Balita Fase Pemerolehan Bahasa di Posyandu Mawar 6 Kelurahan Noyontaansari Kota Pekalongan Guna Mendukung Kota Layak Anak
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.259Kata Kunci:
Pemerolehan Bahasa, Posyandu, Speech DelayAbstrak
Pemerolehan dan pengembangan bahasa bagi anak usia dini salah satunya berfungsi sebagai alat pengembangan intelektual anak yang akan menentukan perkembangan intelektual anak selanjutnya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada orangtua balita masa pemerolehan bahasa anak di posyandu mawar 6 Kota Pekalongan untuk mencegah speech delay. Kegiatan PKM ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pendampingan. Penyuluhan dengan strategi kronologis, yaitu memberikan pengetahuan kepada warga posyandu dalam mendampingi anak pada fase pemerolehan bahasa secara bertahap. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi dan participant active learning, yaitu warga berperan aktif dalam praktik. Evaluasi dilaksanakan dua tahap, yaitu evaluasi antarwarga posyandu dan evaluasi hasil pendampingan oleh tim pengabdian. Hasil yang dicapai dalam kegiatan PKM ini adalah 1) meningkatnya pengetahuan dan pemahaman orangtua tentang pentingnya mendampingi dan menstimulus anak pada masa pemerolehan bahasa, 2) meningkatnya motivasi orangtua untuk memberikan pola asuh yang tepat kepada anak pada masa pandemi Covid-19, dan 3) bertambahnya jumlah kosakata balita yang diduga mengalami keterlambatan berbicara di posyandu mawar 6 Kelurahan Noyontaansari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim mendapatkan respon yang baik dari warga dan pengurus posyandu.
Referensi
Ahmadi, Anas dan Mohammad Jauhar. (2015). Dasar-Dasar Psikolinguistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Chaer, Abdul. (2002). Psikolingustik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Dardjowidjojo, Soendjono. (2003). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Hoover, J. R., Sterling, A. M., & Storkel, H. L. (2011). Speech and language development. Handbook of Pediatric Neuropsychology. 71–78. Retrieved from http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=psyc8&NEWS=N&A N=2010-23861-007
Kholid A. Harras dan Andika Dutha Bachari. (2009). Dasar-dasar Psikolinguistik. Bandung: UPI Press
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Istiqlal, Alfani Nurul. (2021). Gangguan Keterlambatan Berbicara (Speeach Delay) pada Anak. Preschool, 2 (2), 206-216.
Mar’at,Samsunuwiyati. (2015). Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama
Sasikala, S., & Cecil, N. (2016). Parental Bonding , Peer Attachment and Psychological Well- being among Adolescents : A Mediation Analysis. Journal of Psychological Research, 11(1), 21–31.
Sawyer, J. (2017). I think I can: Preschoolers’ private speech and motivation in playful versus non-playful contexts. Early Childhood Research Quarterly, 38, 84–96. http://doi.org/10.1016/j.ecresq.2016.09.004
Siska, Y. (2011). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Edisi Khusus No. 2, (2), 31–37. Retrieved from http://jurnal.upi.edu/file/4-Yulia_Siska-edit.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Dina Nurmalisa, Afrinar Pramitasari, Ariesma Setyarum, Hanindya Restu Aulia

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.