Penanaman Biji Bunga Matahari untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata Budaya Didusun Palu Kuning Banyuwangi

Penulis

  • Putu Ngurah Rusmawan Manajemen Bisnis Pariwisata, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Auda Nuril Zalzilah Manajemen Bisnis Pariwisata, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Muhamad Ari Perdana Manajemen Bisnis Pariwisata, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.414

Kata Kunci:

Bunga Matahari, Daya Tarik, Wisata Budaya

Abstrak

Semenjak wabah virus COVID-19 pada awal maret 2020 merebak, minat kunjung wisatawan yang akan mengujungi Banyuwangi baik domestik maupun mancanegara mulai menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah kabupaten Banyuwangi mulai aktif memperkenalkan program gerakan Banyuwangi rebound sebagai wujud pemulihan ekonomi UMKM, pariwisata, dan budaya. Melalui kegiatan pegabdian kepada masyarakat ini yang berupa kegiatan kreatif dan inovatif penanaman 1000 bunga matahari ini bertujuan untuk meningkatkan potensi daya tarik festival budaya yaitu festival bazar rutin 2 minggu sekali produk olahan makanan dan jajanan kuliner khas dusun palu kuning Banyuwangi yang diolah secara tradisional serta menghadirkan beberapa stand pameran produk lokal UMKM pada festival tersebut. Hasil dari kegiatan penanaman bunga matahari didusun palu kuning adalah dapat menambah nilai estetika daya tarik wisata budaya yang ada dididusun palu kuning, dapat mengurangi polusi Ditepi jalan sepanjang jalan spot area festival kuliner makanan olahan tradisional yang telah ditanami 1000 bunga matahari serta dapat meningkatan suasana kenyamanan pengunjung dalam menikmati rintisan kegiatan festival kuliner tradisional khas dusun palu kuning Banyuwangi. Tim pengabdi dalam kegiatan inovatif tersebut telah berperan aktif dan partisipasi untuk meningkatkan sinergitas masyarakat agar dapat tercipta hubungan pentahelix yang baik.

Referensi

Nurhidayati, S. E. (2012). Penerapan Prinsip Community Based Tourism (CBT) Dalam Pengembangan Agrowisata Di Kota Batu, Jawa Timur. 11.

Pakpahan, R. (2018). Implementasi Prinsip Pariwisata Berbasis Komunitas Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo Yogyakarta. 5, 14.

Prakoso, A. A., & Pravita, V. D. (n.d.). Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas Pada Desa Nelayan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. 9.

Rahayu, S., Dewi, U., & Fitriana, K. N. (2017). Pengembangan Community Based Tourism Sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(1). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.13111

Suhartanto, S. (2019). Mewadahi Community Based Tourism Dalam Community Group Untuk Pengembangan Industri Pariwisata. Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi, 16(2), 39–51. https://doi.org/10.21831/efisiensi.v16i2.27419

Sumarni, T., Yurlisa, K., Sebayang, H. T., Wicaksono, K. P., & Nugroho, A. (2021). Penerapan teknologi budidaya bunga matahari di kelompok tani hortikultura. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 5(1), 45. https://doi.org/10.33474/jipemas.v5i1.11460

Wiwin, I. W. (n.d.). Community Based Tourism Dalam Pengembangan Pariwisata Bali. 7.

Yasir, Y., Firzal, Y., Yesicha, C., & Sulistiyani, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Community Based Tourism (Cbt) Dalam Mewujudkan Desa Wisata. 9.

Diterbitkan

29-06-2022

Cara Mengutip

Rusmawan, P. N., Zalzilah, A. N., & Perdana, M. A. . (2022). Penanaman Biji Bunga Matahari untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata Budaya Didusun Palu Kuning Banyuwangi. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(4), 1285–1292. https://doi.org/10.54082/jamsi.414