Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pelatihan Pembuatan Starter Pengomposan dari Nitrobacter di Desa Kanoman Kabupaten Klaten
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.501Kata Kunci:
Nitrobacter, Pelatihan, Pupuk Organik, Starter KomposAbstrak
Pupuk merupakan salah satu faktor krusial yang berpengaruh terhadap keberhasilan produktivitas pertanian. Dalam mengatasi kondisi pupuk subsidi yang tidak menentu, perlu adanya usaha untuk petani dapat mandiri pupuk. Di Desa Kanoman, perkebunan pepaya dan singkong merupakan komoditas utama yang dihasilkan. Selain perkebunan, masyarakat desa Kanoman juga banyak yang memiliki ternak sapi. Masyarakat desa biasanya langsung menggunakan kotoran sapi untuk memupuk tanaman tanpa adanya proses fermentasi menggunakan mikroorganisme. Fermentasi menggunakan mikroorganisme seperti Nitrobacter sp dapat memberikan manfaat seperti mempercepat proses nitrifikasi, menyuburkan tanah, dan dapat menguraikan unsur N, P, K yang menjadi residu pemupukan kimia. Oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan kelompok tani melalui pelatihan pembuatan starter pengomposan menggunakan Nitrobacter. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan ini yaitu sosialisasi, pelatihan dan praktik, serta diskusi untuk mencapai pemahaman yang baik dan keberlanjutan kegiatan. Berdasarkan praktik yang dilakukan di lapangan diperoleh hasil pada proses pembuatan dan perbanyakan starter pengomposan Nitrobacter adalah Sebanyak 150 liter starter pupuk kompos yang difermentasikan selama 5-7 hari dan pada pengecekannya tercium bau yang menyengat.
Referensi
Andrews, M., Lea, P. J., Raven, J. A., & Azevedo, R. A. (2009). Nitrogen use efficiency. 3. Nitrogen fixation: Genes and costs. Annals of Applied Biology, 155(1), 1–13. https://doi.org/10.1111/j.1744-7348.2009.00338.x
Atmaja, I. W. D. (2012). Pengaruh Jenis Dan Dosis Mol Terhadap Kualitas Kompos Sampah Rumah Tangga. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, 1–14.
Cahyono, E., & Putra, A. B. (2022). Pendampingan Pembuatan Pupuk Kompos Bioslurry Skala Industri Menengah untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 82–86. https://doi.org/10.32764/abdimasper.v3i2.2879
Kusumastuti, B. D., Sudarno, & Istirokhatun, T. (2013). PENGARUH FLUKTUASI SALINITAS TERHADAP NITRIFIKASI OLEH BEKTERI YANG DIAMBIL PADA MUARA SUNGAI BANJIR KANAL TIMUR. Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 1–8.
Starkenburg, S. R., Chain, P. S. G., Sayavedra-Soto, L. A., Hauser, L., Land, M. L., Larimer, F. W., Malfatti, S. A., Klotz, M. G., Bottomley, P. J., Arp, D. J., & Hickey, W. J. (2006). Genome sequence of the chemolithoautotrophic nitrite-oxidizing bacterium Nitrobacter winogradskyi Nb-255. Applied and Environmental Microbiology, 72(3), 2050–2063. https://doi.org/10.1128/AEM.72.3.2050-2063.2006
Wijayanto, H., Riyanto, D., Triyono, B., & Estu, H. P. W. (2019). Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jatimalang, Kabupaten Pacitan melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 109–114. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.5.2.109-114
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Shahnas Millenia Safitri, Ida Trimuliani, Annisa Fitri Aulia Rahmawati, Buarika Wahyuana, Ahmad Saeroji

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.