Edukasi dan Introduksi Pembuatan Pakan Biofermentasi bagi Bali Sari Desa Sepang, Buleleng, Bali

Penulis

  • I Dewa Ketut Sastrawidana Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia
  • I Putu Surya Wirawan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.504

Kata Kunci:

Bali Sari, Silase, Susu Kambing, Teknologi Biofermentasi

Abstrak

Kelompok Bali Sari Desa Sepang, Buleleng, Bali sebagai mitra program memelihara sekitar 40 ekor kambing jenis Etawa untuk dimanfaatkan susunya sebagai campuran dalam pengembangan usaha produk perawatan kulit. Permasalahan utama mitra adalah sulitnya penyediaan hijauan yang berkualitas dan berkelanjutan karena keterbatasan sumber hijauan disaat musim kemarau dan keterbatasan waktu mencari hijauan terutama disaat musim panen. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra untuk menerapkan teknologi biofermentasi pembuatan silase dalam kerangka penyediaan pakan berkualitas dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah edukasi dan pelatihan, dimana mitra secara aktif ikut terlibat mulai dari kegiatan edukasi pakan biofermentasi, pelatihan pembuatan silase, evaluasi kualitas pakan sampai mengujicobakan silase untuk ternak kambing. Pada pelaksanaan pelatihan, silase dibuat menggunakan campuran hijauan yang terdiri dari rumput lokal, rumput odot, gamal, lamtoro, dedak padi, molase dan maxigrwo sejenis EM4 sebagai sumber mikrobanya. Campuran bahan dirajang dan difermentasi selama 21 hari dalam silo pada kondisi kedap udara. Silase yang dihasilkan berkualitas baik yang dicirikan tidak berlendir, berwarna coklat kekuning, aroma asam, tidak ditumbuhi jamur, bertekstur padat dan tidak hancur serta disukai oleh kambing. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif karena mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memproduksi pakan ternak berkualitas sekaligus sebagai upaya konservasi sumber hijauan.

Referensi

D’Mello, J.P.F. (2003). Amino Acids in Animal Nutrition. Second Edition. Wallingford (UK): CABI Publishing.

Edwars, R.H. & Donald, P.M. (1978). The Chemistry of Silase Fermentation. In : E. Helen dan R. Kreuzer Ed. Fermentation of Silase review. Nataional Feed IngredientsAssociation. Iowa.

Ergin, S. & Gumus, H. (2020). Silage quality fermentation dynamics and chemical composition of alfalfa silage prepared with salt and lactic acid bacteria inoculants. Animal Nutrition and Feed Technology. 20(3), 367-380.

Hidayat,N.T., Widiyastuti, T. & Suwarno.(2012). The usage of fermentable carbohydrates and level of lactic acid bacteria on physical and chemical characteristicts of silage. Prosiding Seminar Nasional ”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II. Purwakarta 27-28 Nopember 2012. pp. 149-155.

Hidayat, N. (2014). Karakteristik dan kualitas silase rumput raja menggunakan berbagai sumber dan tingkat penambahan karbohidrat fermentable. Agripet. 14(1), 42-49. https://doi.org/10.17969/agripet.v14i1.1204

Kojo, r., Rustandi, Tulung, Y.R. & Malalantang, S. (2015). Pengaruh penambahan dedak padi & tepung jagung terhadap kualitas fisik silase rumput gajah. Jurnal Zootek. 35(1), 21-29. https://doi.org/10.35792/zot.35.1.2015.6426

Kurniawan, D., Erwanto, & Fathul, F.(2015). Pengaruh penambahan berbagai starter pada pembuatan silase terhadap kualitas fisik dan pH silase ransum berbasis limbah pertanian. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4), 191-195. http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i4.p%25p

Muck, R.E., Weinberg, Z.G. & Contreras-Govea. F.E. (2013). Silage extracts used to study the mode of action of silage inoculants in ruminants. Agricultural and Food Science. 22(1 ), 108-114. https://doi.org/10.23986/afsci.6717

Prayitno,A.H., Pantaya, D.& Prasetyo, B. (2020). Panduan Teknologi Silase. Politeknik Negeri Jember

Ridwan,M.D., Saefulhadjar, & Hernaman, I. (2020). Kadar asam laktat, ammonia, dan pH silase limbah singkong dengan pemberian molase yang berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan, 23(1), 30-34. https://doi.org/10.24843/MIP.2020.v23.i01.p05

Tillman, et.al. 1998. Tabel Komposisi Bahan Makanan Ternak untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Weinberg, Z.G., Muck, R.E. & Weimer, P.J. (2003). The survival of silage inoculant lactic acid bacteria in rumen fluid. Journal of Applied Microbiology. 94(6), 1066-1071. https://doi.org/10.1046/j.1365-2672.2003.01942.x

Wang, Y.L., Wang, W.K., Wu, Q.C., Zhang, F., Le, W.J., Yang, Z.M., Bo, Y.K. & Yang, H.J. (2022). The effect of different lactic acid bacteria inoculants on silage quality, phenolic acid profiles, bacterial community and in vitro rumen fermentation characteristic of whole corn silage. Fermentation, 8(285), 1-20. https://doi.org/10.3390/fermentation8060285

Diterbitkan

25-10-2022

Cara Mengutip

Sastrawidana, I. D. K., & Surya Wirawan, I. P. (2022). Edukasi dan Introduksi Pembuatan Pakan Biofermentasi bagi Bali Sari Desa Sepang, Buleleng, Bali. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(6), 1691–1696. https://doi.org/10.54082/jamsi.504