Implementasi dan Workshop Teknologi Maggokit Berbasis IoT pada Peternakan Puyuh Desa Tapanrejo, Blambangan, Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.584Kata Kunci:
IoT, Maggot, Maggokit, Pakan, TernakAbstrak
Tingginya harga pakan ternak membuat pemilik peternakan mencari alternatif untuk mengurangi biaya pembelian pakan ternak dengan tetap memperhatikan kualitas serta kandungan yang dibutuhkan ternak. Pembudidayaan Maggot dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi sebuah solusi atas permasalahan terkait peningkatan harga pakan ternak. Maggot atau larva dari lalat hitam merupakan organisme pengurai limbah yang sangat potensial. Protein yang terkandung dalam maggot tinggi yaitu 61,42% sehingga maggot banyak dijadikan sebagai alternatif pakan ternak. Dalam pembudidayaan maggot diperlukan perawatan yang sesuai agar maggot dapat berkembang lebih optimal. Beberapa langkah peternak dalam memanfaatkan limbah kotoran ternak yang dihasilkan sudah sangat tepat, namun masih diperlukan pendampingan Ipteks dan manajemen yang lebih modern agar pemanfaatan sumber daya yang dihasilkan lebih maksimal. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi, implementasi teknologi, penyuluhan dan monitoring. Hasil kegiatan penyuluhan berupa pengembangan wawasan peternak tentang manfaat maggot sebagai alternatif pakan ternak serta pembudidayaan maggot dengan teknologi Maggokit berbasis IoT. Sistem pada teknologi Maggokit dapat mempermudah peternak dalam proses perawatan hingga panen maggot karena dilengkapi dengan monitoring dan kontrol kondisi lingkungan pembesaran maggot secara jarak jauh dan pengayak otomatis.
Referensi
Fajri, Nefi Andriana, and Ni Made Andry Kartika. 2021. “PRODUKSI MAGOT MENGGUNAKAN MANUR AYAM SEBAGAI PAKAN UNGGAS.” AGRIPTEK 8600(2):66–71.
Herlinae, Yemima, and Lista Ariatie Kadie. 2021. “Respon Berbagai Jenis Kotoran Ternak Sebagai Media Tumbuh Terhadap Densitas Populasi Maggot (Hermetia Illucens) Respons of Various Types of Livestock Manure as Growing Media on Maggot (Hermetia Illucens) Population Density.” Jurnal Ilmu Hewani Tropika 10(1):10–15.
Laksminugrahani, irene at all. 2018. “Pengaruh Berbagai Media Terhadap Suhu Media Dan Produksi Maggot the Effect of Various Media on Media Temperature and Maggot Production.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Mudeng, Nico E. G., Jeffrie F. Mokolensang, Ockstan J. Kalesaran, Henneke Pangkey, and Sartje Lantu. 2018. “Budidaya Maggot (Hermetia Illuens) Dengan Menggunakan Beberapa Media.” E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN 6(3):1–6. doi: 10.35800/bdp.6.3.2018.21543.
Qomariyah, Nisaa. 2017. “UJI KANDUNGAN NITROGEN DAN PHOSPOR PUPUK ORGANIK CAIR KOMBINASI JERAMI PADI DAN DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN KOTORAN BURUNG PUYUH SEBAGAI BIOAKTIVATOR.” Universitas Muhammadiyah Surakarta (8.5.2017).
Rambet, Vanessa, J. F. Umboh, Y. L. R. Tulung, and Y. H. S. Kowel. 2016. “Kecernaan Protein Dan Energi Ransum Broiler Yang Menggunakan Tepung Maggot (Hermetia Illucens) Sebagai Pengganti Tepung Ikan.” Zootec 35(2):13. doi: 10.35792/zot.36.1.2016.9314.
Siregar, Dini Julia Sari, Warisman Warisman, Sri Setyaningrum, and Hanifah Mutia Z. N. Amrul. 2022. “Pemanfaatan Larva Lalat Black Solder Fly (Hermetia Illucens) Dengan Berbagai Media Berbeda Sebagai Pakan Puyuh Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.” JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) 3(1):88–95. doi: 10.36596/jpkmi.v3i1.332.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Alfin Hidayat, Subono Subono, Vivien Arief Wardhany, Dewiarum Sari, Refita Dinda Cahyani Putri

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.