Sistem Pengering Vanili Menggunakan Metode Kendali Fuzzy Logic Berbasis Internet of Things di Kelompok Tani Vanilla Organik Desa Gintangan Provinsi Jawa Timur

Penulis

  • Subono Subono Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Tenik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Alfin Hidayat Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Tenik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Vivien Arief Wardhany Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Tenik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Refita Dinda Cahyani Putri Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Tenik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia
  • Eka Listiyaningsih Ayu Wardani Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Tenik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.589

Kata Kunci:

Efisiensi, Mutu, Pengeringan, Vanili

Abstrak

Saat ini para petani vanili masih menerapkan tahapan pengolahan secara konvensional serta sedikit menggunakan perangkat pengering otomatis. Pengolahan vanili melalui tahapan proses diantaranya pelayuan kemudian fermentasi serta proses pengeringan untuk mengurangi kadar air menjadi 30% - 40%. Proses ini harus didukung dengan cuaca cerah agar proses pengeringan bisa mendapatkan hasil sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan yaitu tidak mudah hancur, elastis serta memiliki warna coklat kehitaman serta bebas jamur dan cendawan. Apabila kondisi cuaca sering hujan maka kondisi vanili akan memerlukan waktu lebih lama dalam proses pengeringan, hal ini bisa menyebabkan penurunan kualitas vanili karena banyak ditumbuhi jamur dan cendawan. Perencanaan strategi yang dilakukan yaitu meningkatkan kualitas pengolahan buah vanili yang dihasilkan serta efisiensi waktu yang digunakan dalam proses pengeringan dengan diterapkannya teknologi alat pengering vanili terintegrasi yang dapat mempermudah petani dalam proses pengeringan. Metode yang digunakan dalam program pengabdian meliputi identifikasi lapangan, perencanaan, pembuatan alat, implementasi serta penyuluhan dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan petani vanili dapat mengoperasikan sistem pengering vanili otomatis. Hasil uji pengeringan yang dilakukan bersama mitra didapatkan waktu pengeringan selama 6 jam dengan kadar air sekitar 36%, dibandingkan dengan konvensional cuaca baik membutuhkan 6 sampai dengan 7 hari proses pengeringan.

Referensi

Agustina, A., Gina, G., Kusuma, A., and M Food. (2020). ―Upaya Peningkatan Mutu Dan Keamanan Pangan Buah Vanili Dengan Metode Pengeringan Oven.

Anggraeni, A., Iis, I., Nurhadi, E., and Widayanti, S. (2020). ―Ekspor Vanili Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berkala Ilmiah AGRIDEVINA 8(2): 99–114.

FAOSTAT. (2020a). ―Exports of Vanilla in Indonesia. Food and Agriculture Organization.

FAOSTAT. (2020b). ―Production of Vanilla: Top 10 Producers. Food and Agriculture Organization.

Hajar, M. M. I. (2018). ―Rancang Bangun Sistem Pengering Vanili Berbasis Mikrokontroler (Studi Kasus Petani Vanili di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan). Skripsi.

Ramadhan, R., Fajar, M., Setyorini, E., Rachmawati, N., and Andrianti, E. (2019). Ayo Berkebun Vanili.

Setyaningsih, S., Rusli, Syahbana, M., Mariska, Sugiyono, I. (2006). Aplikasi proses pengeringan vanili termodifkasi untuk menghasilkan ekstrak vanili berkadar vanillin tinggi dan pengembangan produk berbasis vanili. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6335

Supriyono, H., Ariwibowo. S., dan Irsyadi, F. Y. A. (2015). RANCANG-BANGUN PENGERING PANILI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER. Simposium Nasional RAPI XIV - 2015 FT UMS. ISSN 1412-9612

Zahron, Z., Oleh, O., and Pusbangluhtan, H. (2008). ―Pengolahan Dan Penganekaragaman Hasil Vanili Berdasarkan Standar Mutu Nasional 2008.

Diterbitkan

31-12-2022

Cara Mengutip

Subono, S., Hidayat, A., Wardhany, V. A. ., Putri, R. D. C., & Wardani, E. L. A. . (2022). Sistem Pengering Vanili Menggunakan Metode Kendali Fuzzy Logic Berbasis Internet of Things di Kelompok Tani Vanilla Organik Desa Gintangan Provinsi Jawa Timur. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(1), 179–186. https://doi.org/10.54082/jamsi.589