Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Olahan Berbahan Pangan Lokal Kaya Zat Besi Guna Cegah Anemia Santriawati Pondok Pesantren Subulusalam Balikpapan
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.61Kata Kunci:
anemia, bronies tempe, nugget hati bayamAbstrak
Santriwati yang ada di Subulusalam berusia sekitar 13-17 tahun yang merupakan kategori remaja putri. Remaja putri sangat rentan mengalami anemia, karena mengalami masa pubertas yang berupa menstruasi dan padatnya kegiatan serta aktivitas fisik yang mereka lakukan. Hal tersebut bila tidak ditunjang dengan nutrisi yang baik akan memungkinkan terjadinya anemia pada santriwati. Bayam, hati, dan tempe mrupakan bahan makanan yang memiliki kandungan zat besi, dan banyak digunakan dalam membuat makanan yang digunakan untuk meningkatkan sel darah merah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk membuat bahan olahan yang mengandung zat besi. Produk yang dibuat adalah nuget hati bayam dan bronies tempe wortel. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung pada menu yang dikonsumsi santriwati yang dilakukan ke pondok pesantren Subulus Salam. Hasil yang diperoleh adalah santriwati Subulus Salam mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai anemia dan cara untuk mencegahnya kemudian pengelola makanan santriwati Subulus Salam dapat membuat produk makanan yang kaya akan zat besi yaitu nugget hati bayam dan bronies tempe wortel yang memiliki cita rasa yang khas dan bergizi.
Referensi
Agustia, F. C., Subardjo, Y. P., & Sari, H. P. (2017). Pengembangan Biskuit Mocaf-Garut Dengan Substitusi Hati Sebagai Alternatif Biskuit Tinggi Zat Besi Untuk Balita. Jurnal Gizi Dan Pangan, 12(2), 129–138. https://doi.org/10.25182/jgp.2017.12.2.129-138
Angwar, M. (2016). BMC Tempe Olahan LIPI Bikin Anak Lebih Aktif. Retrieved from LIPI website: http://lipi.go.id/lipimedia/bmc-tempe-olahan-lipi-bikin-anak-lebih-aktif/15133
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1–100. https://doi.org/1 Desember 2013
Magfirah, A. N. (2019). Pengaruh Pemberian Brownies Tempe Substitusi Wortel (Daucus Carota L.) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Anemia di MTS Guppi Samata Kabupaten Gowa Tahun 2019.
Nursing, M., & Vol, J. (2016). GAMBARAN STATUS GIZI SISWA PUTRI KELAS II SMP PATRA DARMA Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kaltim, Jl. Sorong RT 08 No. 9, Balikpapan Remaja adalah individu yang telah mencapai WHO usia dalam tahun konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianju. 1(1), 1–10.
Rohmatika, D., & Umarianti, T. (2018). Efektifitas Pemberian Ekstrak Bayam Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan. Jurnal Kebidanan, 9(02), 165. https://doi.org/10.35872/jurkeb.v9i02.318
Saputro, K. Z. (2018). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1362
Subratha, H. F. A. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Di Tabanan. Jurnal Medika Usada, 3, 48–53. Retrieved from http://ejournal.stikesadvaita.ac.id/index.php/MedikaUsada/article/view/75
Suryani, D., Hafiani, R., & Junita, R. (2017). Analisis Pola Makan Dan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 11. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.157
WHO. (2015). Anemia. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1
Yulia wahyuni, E. N. (2019). Remaja Sadar Gizi Sekolah Menengah Pertama (SMP) GATRA Desa Kohod Tangerang tahun 2019. Retrieved from https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Research-13265-16_0379.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Praseptia Gardiarini, Chardina Dianovita, Abdul Gafur, Ranti Rustika
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.