Pengaruh Edukasi dengan Metode Ceramah, Bernyanyi, dan Permainan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Dagusibu Obat
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.630Kata Kunci:
DAGUSIBU, Obat, Pengetahuan, PenyuluhanAbstrak
Edukasi DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) obat merupakan salah upaya untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat terkait pengelolaan obat secara tepat. Selain itu, banyaknya kejadian obat palsu, penyalahgunaan obat, penggunasalahan obat menjadi hal penting yang perlu disampaikan kepada masyarakat untuk menghindari Drug Related Problems ataupun Medication Error. Kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait pengelolaan obat yang tepat di rumah tangga melalui program DAGUSIBU. Metode kegiatan yang digunakan berupa ceramah, bernyanyi dan permainan. Untuk melihat efektifitas kegiatan ini dilakukan evaluasi melalui pengisian kuesioner pretest dan post-test. Responden sejumlah 120 orang yang merupakan anggota kelompok pengajian muslimat warga masyarakat di Dusun Plosolanang, Desa Gambyok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil evaluasi kuesioner pretest dan postest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan penyuluhan ditandai dengan jumlah responden yang mendapatkan nilai dengan kategori pengetahuan baik (jawaban benar 76%-100%) meningkat dari 3 orang (2,5%) menjadi 38 orang (31,7%), kategori pengetahuan sedang (jawaban benar 56%-75%) meningkat dari 18 orang (15%) menjadi 33 orang (27,5%) dan kategori pengetahuan rendah (jawaban benar ≤55) dari 99 orang (82,5%) menjadi 49 orang (42,8%). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa penyuluhan DAGUSIBU obat melalui metode ceramah, bernyanyi dan permainan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan obat secara tepat terutama di lingkup rumah tangga untuk mencapai masyarakat sadar dan cerdas menggunakan obat.
Referensi
Badan POM. (2015). Peduli Obat dan Pangan Aman. Gerakan Nasional Peduli Obat Dan Pangan Aman, 7–8, 20.
Ikatan Apoteker Indonesia. (2014). PP IAI 2014. In Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat.
Kartika. (2016). Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Kemampuan Berkomunikasi Atas Informasi Obat. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 10–15.
Pratiwi, Y., Rahmawaty, A., & Islamiyati, R. (2020). Peranan Apoteker Dalam Pemberian Swamedikasi Pada Pasien Bpjs. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 65–72. https://doi.org/10.31596/jpk.v3i1.69
Pujiastuti, A., & Kristiani, M. (2019). Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan benar pada guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang. Indonesian Journal of Community Services, 1(1), 62. https://doi.org/10.30659/ijocs.1.1.62-72
Suryoputri, M. W., & Sunarto, A. M. (2019). Pengaruh Edukasi Dan Simulasi Dagusibu Obat Terhadap Peningkatan Keluarga Sadar Obat Di Desa Kedungbanteng Banyumas. JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik Dan Pengabdian Masyarakat), 3(1), 51. https://doi.org/10.36339/je.v3i1.189
Widyaningrum, E. A., Sugiyartono, Kumala Sari, P., Tri, E., Lailatun, U., Fauziah, R., & Badiaturisa, M. (2021). Efektivitas Penyuluhan Online Melalui Grup Whatsapp Terhadap Peningkatan Pengetahuan Swamedikasi Yang Aman Di Masa Pandemi. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat IIK Bhakti Wiyata Kediri“Sinergitas Perguruan Tinggi Dan Masyarakat Menghasilkan Lingkungan Sehat Dan Tangguh,” 54–62. https://prosidingonline.iik.ac.id/index.php/senias/article/view/200
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Esti Ambar Widyaningrum, Dwi Wahyuni

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.