Pendampingan Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Oral Propylaksis sebagai Upaya Pencegahan Karies Gigi pada Anak Down Syndrome di Bandar Lampung
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.695Kata Kunci:
Anak Down Syndrome, Menyikat Gigi, Orang Tua, PengetahuanAbstrak
Prevalensi nasional Indeks DMF-T adalah 4,6, lebih besar dari standar WHO yaitu 3,5. Karies hanya merupakan salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat. Angka Indeks OHI-S masyarakat Indonesia rata-rata adalah 1,46 sedangkan target nasional untuk indeks OHIS ≤ 1,2,. Kondisi ini meliputi juga kondisi gigi anak Indonesia, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus down syndrome. Berdasarkan data penelitian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Indonesia, sekitar 90% anak dengan down syndrome mengalami masalah karies gigi dan peradangan gusi dikarenakan orang tua dan anak down syndrome tidak tahu bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar. Untuk itu orang tua dan anak down syndrome perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan cara memelihara kebersihan gigi dan mulut diantaranya menyikat gigi. Kemampuan menyikat gigi ini penting karena merupakan dasar pencegahan penyakit gigi dan mulut. Metode dilakukan adalah dengan menggunakan ceramah, demontrasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menyikat gigi serta pemeriksaan gigi dan mulut. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukan bertambahnya pengetahuan ibu dan anak anak down syndrome bisa melakukan sikat gigi dengan baik. Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan orang tua dan anak down syndrome dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
Referensi
Cahyati, W. H. (2013). Konsumsi pepaya (Carica papaya) dalam menurunkan debris index. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2).
Desi Nugrahani, L., Ridwan Chaerudin, D., Widyastuti, T., & Nurjanah, N. (2020). PENANGANAN DAN PENCEGAHAN KARIES GIGI (Doctoral dissertation, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung).
Dewi, G. (2022). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DENGAN KARIES ANAK TUNAGRAHITA (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Dias Ayu N. (2019).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebersihan Gigi Dan Mulut (OHI-S) Pada Anak Kelas V SD Sendangmulyo 01.Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi D IV Perawat Gigi
Hamid, H., Adanir, N., Asiri, F. Y. I., Abid, K., Zafar, M. S., & Khurshid, Z. (2020). Salivary IgA as a Useful Biomarker for Dental Caries in Down Syndrome Patients: A Systematic Review and Meta-analysis. European Journal of Dentistry, 14(04), 665-671.
Hastin, S., & DS, S. (2014). Tingkat keparahan gingivitis pada penderita down syndrome dan retardasi mental di SLB Bintoro dan SDLB Negeri Jember. Artikel Penelitian Mahasiswa, 1, 1-6.
Megananda H.P., Eliza H., Neneng N., (2018). Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan pendukung gigi, Jakarta EGC
Notoatmodjo S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Progestine, M. O., Heriyanto, Y., Anggrawati, H., & Laut, D. M. (2020). Gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 1(1), 181-185.
Sjarif, W. S. (2021). Pendidikan Kesehatan Gigi untuk Penyandang Sindrom Down. Dharmakarya, 10(1), 82-86.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Ratnasari Dyah Purnomowati, Lies Elina Prasetiowati

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.