Upaya Edukasi Kefarmasian Sejak Dini Melalui Apoteker Cilik di Mojosongo

Penulis

  • Agnes Prawistya Sari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia
  • Hanugrah Ardya C Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia
  • Oktavy Budi Kusumawardhani Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.707

Kata Kunci:

Apoteker Cilik, Edukasi, Profesi

Abstrak

Obat digunakan untuk pencegahan, penyembuhan, pemulihan, serta peningkatan kesehatan. Edukasi obat sejak dini perlu diperkenalkan kepada anak-anak. Penggunaan obat harus dilakukan secara benar supaya terhindar dari kesalahan penggunaan obat dan penyalahgunaan obat. Pembinaan pada program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di usia sekolah terutama pada tingkat sekolah dasar, saat ini semakin berkembang. Namun pada farmasi dan profesinya masih sedikit sekali pengenalannya kepada masyarakat. Maka perlu ada pengenalan profesi apoteker dalam kefarmasian melalui apoteker cilik. Mitra pengabdian yaitu siswa SD di Mertoudan, Mojosongo yang masih memiliki pengetahuan minim tentang obat. Metode kegiatan yang dipakai adalah presentasi dengan powerpoint terkait profesi apoteker dalam kefarmasian kepada peserta didik dan memberikan edukasi penggunaan obat yang tepat. Pelaksanaan kegiatan ini mendapat respon yang antusias dan baik dari peserta. Dari hasil kegiatan pengabdian dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan edukasi kefamasian ini menambah wawasan peserta terkait profesi apoteker, pengenalan dan penggunaan obat secara tepat.

Referensi

Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Kemenkes RI. (2019). Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kementrian Kesehatan: Jakarta

Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

Octavia, D. R., & Aisyah, M. (2019). Pelatihan Apoteker Cilik Siswa Sekolah Dasar Dalam Upaya Penggunaan Obat Yang Tepat Di Lamongan. Journal of Character Education Society (JCES), 2(2), 1-10. https://doi.org/10.31764/jces.v2i2.1482

Sari, N. K. & Suswandari, M. (2016). Effektivitas Program Apoteker Cilik (Apcil) terhadap Pengetahuan Tanaman Obat Tradisional Keluarga Di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan, 25(1), 35-40.

Satria. (2016, Januari 04). Dosen UGM Gagas Apoteker Cilik. UGM. https://www.ugm.ac.id/id/berita/10984-dosen-ugm-gagas-apoteker-cilik

Sentolo, D. I. W., Progo, K., Sugihartini, N., Ristiono, H., Yuwono, T., & Dahlan, U. A. (2018). Pelatihan Apoteker Cilik Untuk Siswa Sd Kelas 5. 2(3), 393–398.

Yanti, S., & Vera, Y. (2020). Penyuluhan Tentang Cara Penggunaan Obat Yang Baik dan Benar di Desa Manunggang Jae. Jurnal Education and Development, 8(1), 26-28. https://doi.org/10.37081/ed.v8i1

Diterbitkan

07-03-2023

Cara Mengutip

Sari, A. P., Ardya C, H. ., & Kusumawardhani, O. B. . (2023). Upaya Edukasi Kefarmasian Sejak Dini Melalui Apoteker Cilik di Mojosongo. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(2), 635–640. https://doi.org/10.54082/jamsi.707