Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Vaksinasi Rabies Hewan Kesayangan pada Hari Rabies Sedunia di Kota Kendari Menuju Indonesia Bebas Penyakit Rabies 2030

Penulis

  • Fadli Ma'mun Pancar Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Restu Libriani Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Yamin Yaddi Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Putu Nara Prasanjaya Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Purnaning Dhian Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Qurniawati Qurniawati Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, Indonesia
  • Nichlah Rifqiyah Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, Indonesia
  • Apriliani Apriliani Dinas Pertanian Kota Kendari, Indonesia
  • Titah Aprilia Dinas Pertanian Kota Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.757

Kata Kunci:

Kendari, Rabies, Virus, Zoonosis

Abstrak

Penyakit rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera dan mamalia lainnya dapat menyebabkan kematian hingga 100%. Penyakit rabies dapat dicegah, namun kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi rabies masih kurang sehingga menyebabkan penyakit ini masih endemik di Kota Kendari. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi hewan yang beresiko dari virus rabies. Kegiatan ini bertempat di MTQ Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melalui sosialisasi penyakit rabies dan vaksinasi rabies. Hasil kegiatan adalah sebanyak 145 ekor yang terdiri dari anjing dan kucing telah divaksin rabies dan kegiatan ini melibatkan 15 dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Sulawesi Tenggara (PDHI Sultra). Proses sosialisasi dan vaksinasi rabies berlangsung secara lancar dan masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan dan pencegahan penyakit rabies di Kota Kendari menuju Indonesia Bebas Rabies 2030.

Referensi

Carter,J., & Saunders, V. (2007). Virology : Principles and Aplication. pp. 175 – 180.

Coleman, P.G., Fèvre, E.M., & Cleaveland,S. 2004. Estimating the public health impact of rabies. Emerg. Infect. Dis. 10(1), 140-142. . https ://doi.org/10.3201/eid1001.020744.

Day, M.J., Horzinec, M.C., Schultz, R.D., & Squirez, R.A. (2016). Guidelines For the Vaccination of Dog and Cat. Jurnal of Small Animal Practice. Vol 57.

Djafar, M. (1993). Kasus Rabies pada Hewan di Sulawesi. BPPH VII Makassar, Maros

Gadamu,A.W., Yalew, W.A., Azene, A.G., & Wassie, G.T. (2016). Rabies Prevention practices and associated factors among household heads in Bure Zuria district, North West Ethiopia. Scientific Report. 12(1), 7361. https ://doi.org/10.1038/s41598-022-10863-z.

Hankins,D.G., & Rosekrans, J.A. (2004). Overview, Prevention, and Treatment of Rabie. Mayo Clin. Proc.79(1). 671–676. . https ://doi.org/10.4065/79.5.671.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) “Data Indonesia, Jumlah Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) tahun 2011-2021”. (2021). https://dataindonesia.id/ragam/detail/indonesia-terjangkit-57257-kasus-penyakit rabies-pada-2021 (accessed Jan. 18, 2023).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Kasus Rabies 34 Provinsi di Indonesia”. (2020). www.kemkes.go.id (accessed Jan. 20, 2023).

Kepmentan. (2019). 15 Zoonosis Prioritas di Indonesia . No.237/kpts/PK.400/M/3/2019. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/268874/Kepmentan%20Nomor%20237%20Tahun%202019.pdf (accessed Jan. 18, 2023).

McLachlan, J.N., & Dubovi, E.J. (2011). Fenner’s Veterinary Virology”. pp. 47 – 60

Parviz, S., Chotani, R., McCormick,J., Fsher-Hoch, S., & Luby, S. 2004. Rabies deaths in Pakistan :Result of innefective post-exposure treatment. Int. J. Infect. Dis. 8(6). 346-352

Putri, S.R., & Setyono,A. (2020). Pengendalian Penyakit Rabies Melalui Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kepada Masyarakat di Kota Padang. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2(2), 182-186.

Rupprecht,C., Kuzmin,I., & Meslin, F. (2017). Lyssaviruses and Rabies: Current Conundrums, Concerns, Contradictions and Controversies. F1000Res. 6(1), 184. . https ://doi.org/10.12688/f1000research.10416.1.

World Health Organization (WHO). (2022). Rabies Fact. Who.int/news-room/fact-sheets/detail/rabies (accessed Jan. 15, 2023).

Wu,H., Chen,J., Zou,L.,Zheng, L., Zhang,W., Meng,Z., Megalhaes, R.J., Wang, Y., Kang, J., & Sun, X. (2016). Community- based interventiom to Enhance Knowledge, Protective attitudes and behaviour toward canine rabies : result from a health communication intervention study in Guangxi, China. BMC Infectious Diseases. 16(1), 701. . https ://doi.org/10.1186/s12879-016-2037-6.

Diterbitkan

08-04-2023

Cara Mengutip

Pancar, F. M., Libriani, R., Yaddi, Y., Prasanjaya, P. N., Dhian, P., Qurniawati, Q., Rifqiyah, N., Apriliani, A., & Aprilia, T. (2023). Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Vaksinasi Rabies Hewan Kesayangan pada Hari Rabies Sedunia di Kota Kendari Menuju Indonesia Bebas Penyakit Rabies 2030. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(3), 845–850. https://doi.org/10.54082/jamsi.757