Teknologi Pengolahan Air Bersih sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Bunga Raya, Kabupaten Siak
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.792Kata Kunci:
Air Bersih, Penyuluhan, Teknologi Pengolahan AirAbstrak
Salah satu sumber air bersih yang digunakan masyarakat Desa Bunga Raya, Kec. Bunga Raya Kab. Siak untuk mandi, mencuci, masak, dan minum adalah air tanah. Air tanah digunakan bersumber dari sumur gali maupun sumur bor. Dari hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan warna air sumur masyarakat kuning seperti sirup lemon, baunya seperti bau karat dan bau telur busuk jika baru di pompa, rasanya jika untuk kumur-kumur seperti agak asam dan ngilu di gigi, sehingga jika ini dikonsumsi dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang tanpa tindak lanjut dapat membahayakan masyarakat desa setempat. Melihat kondisi ini tim pengabdian dengan berkoordinasi dengan pejabat setempat (Ketua RT) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi & Pelatihan Teknologi Pengolahan Air Bersih sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Bunga Raya, Kec. Bunga Raya Kabupaten Siak. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi pembuatan teknologi pengolahan air bersih oleh tim PKM, Mahasiswa Kukerta UNRI, dan warga masyarakat sekitar. Manfaat yang diperoleh peserta dari kegiatan PKM ini antara lain warga masyarakat dapat menjernihkan air secara mandiri dengan teknologi pengolahan air, tercukupi kebutuhan akan air bersih yang sehat, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa sebagai bagian dari kebutuhan dasar setiap manusia. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari ketercapaian tujuan pelatihan (95%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (100%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (85%). Teknologi filter pengolahan air yang dirancang menjadi solusi dalam membantu memperbaiki kualitas air sumur gali dan sumur bor sehingga sesuai dengan standar air bersih yang dipersyaratkan.
Referensi
Amri, H. dan Amri, S. (2018). Implementasi Teknologi Pengolahan Air Tanah Artesis Menjadi Air Layak Minum di Desa Buruk Bakul. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2 No.1: 1-4.
Chandra B. (2014) Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC.
Elfiana, Nahar, & Nurdin. (2016). Filterisasi air tanah menjadi air bersih pada dayah modern ihyaaussunnah di kota lhokseumawe. Jurnal pengabdian kepada masyarakat, 22(4), 82-87
Joko, T. (2010). Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Penebar Swadaya: Jakarta
Naryanto, H. S., Prihartanto, P., & Ganesha, D. (2019). Kajian Kualitas Air Tanah dan Sungai pada Kawasan Rawan Banjir di Kabupaten Serang Kaitannya dengan Penyediaan Air Bersih. Jurnal Teknologi Lingkungan, 20(1), 45. https://doi.org/10.29122/jtl.v20i1.2907
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sutrisno, C. Totok Ir., dkk, 2006, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Cetakan keenam,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
UNICEF. (2012). Air bersih, sanitasi, dan kebersihan. Ringkasan Kajian UNICEF Indonesia.
Zairinayati dan Maftukhah, N.A. (2019). Efektivitas Pengolahan Air Bersih Menggunakan Tray Aerator Dalam Menurunkan Konsentrasi Fe, Mn, pH pada Air Sumur Gali. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 3 (1) :19-32.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Shinta Elystia, Gunadi Priyambada, M. Reza, Aryo Sasmita, David Andrio, Jecky Asmura

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.